Tanggulangi Klitih, KUA dan Pemerintah Kecamatan Kalasan adakan Program Maghrib Mengaji

Sleman-- Beberapa tahun terakhir ini Fenomena klitih marak terjadi di Yogyakarta, klitih sendiri berasal dari bahasa jawa, yang bermakna mencari kesibukan di saat senggang. sementara dalam makna konteks kenakalan remaja Klitih / Nglitih adalah sekelompok orang atau remaja yang melakuakan kekerasan baik secara fisik maupun psikis terhadap kelompok atau orang lain.



Fenomena ini memang sangat meresahkan, terlebih pelakunya adalah kebanyakan remaja usia sekolah, keprihatinan ini cukup menyita berbagai pihak tak terkecuali pemerintah Kecamatan Kalasan, dengan menggandeng pegawai Kantor Urusan Agama, Polsek dan tokoh masyarakat, pemerintah kecamata Kalasan mengadakan program maghrib mengaji.

Program ini dilaksanakan setiap sebulan sekali di Masjid Sabilurosyad, Gatak 2 Selomartani, Kalasan Sleman, acara ini sendiri dihadiri oleh beberapa orang dari unsur pemerintah kecamatan, Polsek, KUA dan masyarakat setempat.




Hadir sebagai pembicara pada pertemuan yang dilaksanakan pada Sabtu (26/8) ini adalah Ustadz Misbahul Anam, M.SI, selain sebagai pembicara, kehadiran beliau juga merupakan perwakilan dari KUA Kecamatan Kalasan.

Menurut Imas Maswariah, salah seorang penyuluh kecamatan Kalasan, program ini diharapkan mampu menjadi bagian dari solusi menyelamatkan generasi muda dari prilaku klitih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama